Ketika kita berbicara tentang kekuatan dalam kerapuhan, kita masuk ke dalam dunia yang penuh dengan perjalanan emosional yang dalam dan perjuangan pribadi yang tak terlihat oleh mata. Kita semua harus belajar dari pengalaman hidup kita, dan sering kali, ketika kita dihadapkan pada situasi sulit, kita menemukan potensi yang luar biasa yang kita miliki dalam diri kita.
Kerapuhan adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam hidup. Kita semua merasakannya pada satu titik atau lainnya. Mungkin itu datang dalam bentuk kegagalan, kehilangan, sakit, atau bahkan kesalahan yang kita buat. Namun yang membedakannya yaitu individunya sendiri. Setiap individu memiliki cara menanggapi dan merespons kerapuhan ini. Inilah saat-saat di mana kita dapat menemukan kekuatan yang luar biasa dalam diri kita.
Salah satu aspek yang perlu dipahami adalah pentingnya menerima kerapuhan. Terkadang, kita cenderung menolak mengakui ketidaksempurnaan kita. Namun, itulah titik awal untuk menemukan kekuatan kita yaitu menerima bahwa kita tidak selalu sempurna dan bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, saat kita berani menghadapi kerapuhan kita, kita mulai memahami diri sendiri dengan lebih dalam dan lebih baik lagi.
Pada titik ini, perjalanan untuk menemukan diri dalam kesulitan menjadi sangat kritis. Saat kita mulai menggali dalam diri kita sendiri yaitu mencari nilai-nilai inti dan keinginan yang sejati. Mungkin itu adalah saat-saat kesedihan yang mendalam yang membantu kita menemukan tujuan hidup kita atau mengalami kegagalan yang membuat kita memahami apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup.
Ketika kita berbicara tentang kekuatan, itu bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan mental dan emosional. Keberanian untuk bangkit setelah kegagalan, keteguhan untuk melanjutkan saat semuanya tampak suram, dan rasa tekad untuk menghadapi kesulitan. Menemukan kekuatan dalam kerapuhan sering kali memerlukan waktu, refleksi yang mendalam, dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita.
Pentingnya dukungan sosial dalam proses ini tidak bisa diabaikan. Keluarga, teman, dan orang-orang yang peduli di sekitar kita memainkan peran penting dalam membantu kita menemukan kekuatan dalam kerapuhan. Mereka memberikan dukungan, cinta, dan pengertian yang kita butuhkan untuk melewati saat-saat sulit.
Selain itu, pengalaman ini juga mengajarkan kita untuk bersifat empati. Ketika kita merasakan kerapuhan kita sendiri, kita menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain. Kita menjadi lebih paham tentang perjuangan yang mungkin orang lain alami, dan itu membantu kita menjadi individu yang lebih bijaksana dan peduli. Karena kesulitan kita tidak akan sama dengan kesulitan orang lain dan kesulitan orang lain juga tidak akan sama dengan kesulitan kita. Jadi setiap kesulitan manusia itu berbeda-beda.
Setiap orang mengalami kerapuhan dan itu adalah hal yang normal. Ketika kita menerima kerapuhan sebagai bagian dari pengalaman manusia, kita akan dapat menjadi lebih baik menghadapinya. Penerimaan diri dan pengakuan akan ketidaksempurnaan kita adalah langkah awal untuk menemukan kekuatan dalam diri kita. Dengan menerima diri kita, kita dapat mulai memahami nilai-nilai inti dan keinginan sejati kita. Karena kunci utamanya adalah ada pada diri kita, kita harus yakin pada diri kita sendiri. Dan bahwasanya kita memiliki keistimewaan atau kekuatannya masing-masing yang dimana kekuatan orang lain tidak akan sama dengan kekuatan yang kita memiliki dan kekuatan kita juga tidak sama dengan orang lain.
Menemukan diri dalam kesulitan adalah proses yang panjang dan berliku. Ini memerlukan waktu yang cukup panjang, refleksi, dan kesabaran. Kita mungkin harus menghadapi berbagai tantangan sepanjang jalan dan dengan harus sabar dalam menghadapinya.
Pada akhirnya, menemukan diri dalam kesulitan adalah perjalanan pribadi yang penuh dengan pencerahan dan penemuan. Yaitu dengan menggali potensi dalam diri kita, dan akhirnya menemukan kekuatan dalam ketidaksempurnaan kita. Dan itu cara bagaimana kita mampu mengatasi segala rintangan dan tumbuh menjadi individu yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih berharga. Sebuah cerita yang mengilhami kita semua untuk terus maju, bahkan dalam saat-saat yang paling sulit.
Setiap kesulitan itu memiliki jalan keluarnya masing-masing tergantung setiap individu yang menghadapi kesulitan tersebut. Apabila kita menghadapinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga kita dapat keluar dari sebuah kerapuhan dan kesulitan dengan lebih cepat.
Oleh karena itu, dengan keyakinan iman di dalam hati, ingatlah selalu bahwa Allah SWT menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 286 mengatakan:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Terjemahnya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah SWT selalu memberikan kebaikan dan rahmat-Nya kepada umat Muslim. Sesuai dengan makna bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan, begitu pula kepada ujian yang diberikan untuk penganutnya tidak akan menyulitkan.
Allah SWT mengetahui kemampuan seorang hamba-Nya dan tidak menuntut untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sanggupi. Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, maka akan memperoleh ganjaran baik. Dan barang siapa yang berbuat keburukan, maka akan memperoleh balasan yang buruk.
Ayat tersebut juga menjadi pengingat bagi umat Muslim yang sedang terpuruk dan memiliki beban hidup yang banyak. Sebagai orang beriman, berserah diri kepada Allah SWT adalah jalan satu-satunya yang dapat dilakukan setelah berusaha sesuai kemampuan.
Manusia merupakan tempat salah dan harus selalu memohon pengampunan hanya kepada-Nya. Allah SWT juga menjanjikan kepada hamba-Nya bahwa setiap ada kesulitan akan selalu datang kemudahan. Janji Allah SWT tersebut ditegaskan dalam Alquran surat Al Insyirah ayat 5-6 yang artinya: ” Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.
Kata-kata motivasi yang terkait dengan kekuatan dibalik kerapuhan adalah ketika hidup melemparkan kesulitan, ingatlah bahwa anda adalah lebih kuat daripada yang Anda pikirkan dan anda memiliki kekuatan untuk mengatasi segala rintangan. Dan Pesan utama dari kehidupan adalah terus maju. Bahkan dalam saat-saat tergelap, Anda dapat menemukan cahaya jika Anda bersedia mencarinya.
Editor: Rohman